Seputar CPNS 2013
Jakarta-Humas BKN, Keberhasilan pelaksanaan tes dan seleksi penerimaan CPNS secara bersih, obyektif, transparan, tanpa KKN bukan hanya tanggung jawab KemenPAN RB dan Badan Kepegawaian Negara (BKN), namun juga menjadi tanggung jawab seluruh pihak yang berkepentingan. Pertama, melalui penerimaan yang bersih dan obyektif ini, instansi pemerintah bisa mendapatkan SDM CPNS yang berkompetensi tinggi dan berintegritas baik. Kedua, instansi pemerintah mendapatkan kredibilitas dan reputasi yang baik dari masyarakat karena mampu menyelenggarakan tes penerimaan pegawai secara jujur. Arahan ini disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abu Bakar saat membuka Rakor Penandatanganan Pakta Integritas dan Penyerahan Master Soal Pengadaan CPNS tahun 2013, Selasa (1/10). Ikut hadir dalam kegiatan ini Kepala BKN Eko Sutrisno. Wakil Kepala Bima Haria Wibisana, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Kementerian PAN RB Setiawan Wangsaatmaja, dan para undangan lainnya. Lebih lanjut ditekankan bahwa Pakta Integritas merupakan formalisasi kesungguhan dan komitmen panitia seleksi dan seluruh pihak yang terlibat dalam penerimaan CPNS 2013 guna bersikap jujur, obyektif, adil, dan anti KKN. “Dengan demikian, perkataan dan sikap seseorang harus sejalan. Bersikap adil antara lain dimanifestasikan dengan menempatkan orang dengan nilai tertinggi sebagai seorang CPNS “ tambahnya. Sementara Eko Sutrisno menjelaskan bahwa TKD bagi tenaga honorer kategori II dilaksanakan pada 3 November 2013 dengan menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK) yang diikuti oleh kurang lebih 628.000 orang. Pada tanggal yang sama, berlangsung pula TKD berbasis LJK bagi pelamar umum. Ada pun TKD di Papua dilaksanakan pada 4 November 2013. Sementara, TKD dengan CAT BKN berlangsung mulai 29 September sampai November 2013, sesuai jadwal yang telah ditentukan. “Dalam konteks ini, Pemerintah Provinsi berlaku sebagai koordinator terhadap pelaksanaan tes CPNS di kabupaten dan kotamadya di wilayahnya”tegasnya. Pada kesempatan yang sama, Setiawan Wangsaatmaja mengutarakan soal pengamanan dalam pembuatan soal dan pendistribusian soal TKD sangat aman, karena ada sandi-sandi yang hanya dapat diterjemahkan kodenya oleh penyandi dari Lemsaneg, “Jika dicuri orang pun, tidak ada yg bisa membukanya” imbuhnya. Di samping itu, pengamanan fisik ydipantau langsung di percetakan selama dalam proses pencetakan. Pengamanan fisik ini dilakukan oleh Tim yang terdiri dari BKN, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Intelijen Negara (BIN), dan POLRI. (aman-tawur) |
0 comments:
Post a Comment