Contoh Skripsi PTK IPS Terbaru Lengkap 1




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pembangunan nasional pada hakikatnya adalah pembangunan  manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat secara menyeluruh. Oleh karena itu dalam pelaksanaan pembangunan, sudah layaknya memperhatikan aspek-aspek SDM, disamping sumber daya lainnya.Sehingga manusia tidak hanya dianggap sebagai sarana pembangunan tetapi juga sebagai pelaksana atau subjek pembangunan.
Keberhasilan suatu pembangunan sangat ditentukan oleh keberhasilan didalam membangun sumber daya manusia yang sangat erat kaitannya dengan pembangunan dibidang pendidikan.Untuk itu, di dalam pembangunan, pendidikan merupakan usaha pembangunan sumber daya manusia yang dilaksanakan secara menyeluruh, terarah, dan terpadu sehingga kualitas sumber daya manusia itu sendiri dapat diakselerasikan dengan sesuatu yang dibutuhkan oleh sektor pembanguan.
Suatu negara dipandang maju apabila Negara itu mampu menggali dan mengembangkan sumber daya manusianya.Manusia yang berdaya guna dituntut oleh moral tinggi, kepribaadian kuat, dinamis, kreatif, rajin bekerja keras, dan dapat membina sikap, waktu, serta tidak bermalas-malasan.Tentunya SDM itu adalah SDM berkualitas yang mampu bersaing secara internasional diberbagai bidang, contohnya dalam hal berbisnis atau berwirausaha.
Pendidikan kewirausahaan sendiri telah mulai dirintis pelaksaannya di Indonesia sejak 1971.Pencentus gagasan tentang kewirausahaan ini adalah Suparman Sumanhamijaya.Beliau adalah tokoh dan pelaksana program pendidikan kewirausahaan. Menurut Suparman (dalam Taslim, 2003:2) “Pendidikan wirausaha adalah pendidikan yang bertujuan untuk menempa bangsa Indonesia sesuai dengan kepribadian Indonesia  dengan berdasarkan pancasila”. Oleh karena itu pendidikan manusia menjadi perwujudan asas pendidikan kita.
Adapun prinsip-prinsip berikut dijadikan strategi kelangsungan pendidikan wirausaha yang dekat dengan dunia bisnis. Menurut http://defenisi-pengertian-prinsip-prinsip-wirausaha.blogspot.com/2010/08/prinsip-kewirausahaan.htmlPrinsip-prinsip tersebut adalah:
1.    Pendidikan wirausaha berlaku seumur hidup, dimana dan kapan saja, sehingga peranan subyek manusia untuk belajar dan mendidik itu sendiri secara wajar itu merupakan kewajiban kodrat manusia.
2.    Sebagai realisasi dan prinsip-prinsip diatas maka lingkungan pelaksanaan pendidikan manusia wirausaha, meliputi:
a.  Lingkungan keluarga sebagai lingkungan pertama untuk mendidik manusia dalam berwirausaha.
b.  Lingkungan sekolah sebagai lingkungan formal untuk melengkapi bekal pribadi manusiadalam berwirausaha.
c.  Lingkungan masyarakat adalah lingkungan non formal untuk mewujudkan perkembangan pribadi yang wajar dalam situasi sosial.
Dari uraian di atas, lembaga pendidikan sangat berperan dalam membentuk jiwa wirausaha atau jiwa bisnis yaitu sebagai penanggung jawab pendidikan manusia wirausaha.Sekolah sebagai lingkungan formal untuk melengkapi bekal pribadi manusia dalam berwiraswasta ataupun berbisnis.Dalam hal ini, sekolah Menengah Kejuruan (SMK) juga memegang peranan penting yang bertanggung jawab memberikan pendidikan manusia wiraswata. Pengadaan program keahlian otomotif di SMK Muhammadiyah 2Metro sendiri tentunya memiliki tujuan tersendiri, yaitu mencetak SDM yang berkualitas dan mampu bersaing didunia usaha karena memang SMK merupakan sekolah yang bersifat kejuruan, siswa yang dihasilkan pun harus benar-benar siap kerja atau bahkan mungkin mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan jurusannya.
Dengan pengetahuan tentang manajemen bisnis, diharapkan siswa memiliki jiwa bisnis yang tinggi.Pengetahuan bisnisnya sendiri dapat dilihat dari hasil belajar pada mata pelajaran kewirausahaannya.
Berdasarkan survey yang dilakukan pada siswa kelas XI Program Keahlian Otomotif semester ganjil SMK Muhammadiyah 2 Metro dapat diketahui bahwa proses pembelajaran dalam jurusan program keahliaotomotif belum sepenuhnya tuntas, seperti yang disajikan dalam tabel berikut ini:
1.     Hasil belajar kewirausahaan siswa kelas XI program keahlian
Otomotif SMKMuhammadiyah2 Metro.

No
Nilai
Kriteria
Jumlah
Presentase
1
75
Tuntas
11
35,48
2
<75
Belum Tuntas
20
64,52
Jumlah
31
100

Sumber :Hasil survey di SMK Muhammadiyah 2 Metro tahun pelajaran 2011/2012.
Berdasarkan hasil survey di atas, dapat diketahuibahwadari 31 siswa yang mengikuti pelajaran Kewirausahaan, yang telah tuntas  berjumlah11 siswa dengan presentase 35,48% dan yang belum tuntas 20siswa dengan presentase64,52%. Dari data tersebut penulis tertarik untuk mengetahui tentang pengaruh penguasaan pengetahuan manajemen bisnis terhadap hasil belajar kewirausahaan siswa kelas XI semester genap program keahlian otomotif SMK Muhammadiyah 2 Metro tahun pelajaran 2011/2012.
Kriteria tuntas dan belum tuntas didasarkan atas indikator penetapan KKM diantaranya adalah Intake,kompleksitas dan daya dukung. Intake merupakan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik. Kompleksitas berkaitan dengan kekomplekan dari materi pelajaran, dan daya dukung berhubungan dengan sarana dan fasilitas yang digunakan pada saat proses pembelajaran. Adapun standar KKM SMK Muhammadiyah 2 Metro adalah ≥75.

Hal ini merupakan suatu permasalahan yang menarik untuk diteliti lebih lanjut, sehingga akan diketahui variabel manakah yang lebih dominan terkait dengan hasil belajar tersebut.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah “Masih banyak siswa yang belum tuntas dalam mengikuti mata pelajaran kewirausahan kelas XI semester genap program keahlian otomotif SMK Muhammadiyah2Metro.
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah ada pengaruh penguasaan pengetahuan manajemen bisnis terhadap hasil belajar kewirausahaan siswa kelas XI semester genap Program Keahlian Otomotif SMK Muhammadiyah 2Metro Tahun Pelajaran 2011/2012.
Dari rumusan masalah diatas, penulis mengangkat sebuah judul penelitian:
“PENGARUH PENGUASAAN PENGETAHUAN MANAJEMEN BISNIS TERHADAP HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAN SISWA KELAS XI SEMESTER GENAP PROGRAMKEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 2 METRO  TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.



C.    Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penguasaan pengetahuan manajemen bisnis terhadap hasil belajar kewirausahaan siswa kelas XI semester genap program keahlian otomotif SMK Muhammadiyah 2Metro Tahun Pelajaran 2011/2012.
D.    Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian adalah:
1.    Dengan mengetahui “pengaruh penguasaan pengetahuan manajemen bisnis terhadap hasil belajar kewirausahaan siswa kelas XI semester genap program keahlian otomotif SMK Muhammadiyah 2 Metro tahun pelajaran 2011/2012”. Maka dapat menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman bagi penulis.
2.    Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan dalam rangka menyelesaikan studi Universitas Muhammadiyah Metro pada Program Studi Pendidikan Ekonomi.
E.     Asumsi dan Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memberikan asumsi bahwa penguasaan pengetahuan manajemen bisnis dapat meningkatkan hasil belajar kewirausahaan pada siswa kelas XI Semester genap program keahlian otomotif SMK Muhammadiyah 2Metro.Dalam penelitian ini terdapat batasan masalah yang diteliti, dan yang menjadi sampel penelitian adalah siswa kelas XI program keahlian otomotif SMK Muhammadiyah 2Metro tahun pelajaran 2011/2012, terdiri dari dua variabel, yaitu:
1.    Penguasaan pengetahuan manajemen bisnis yang dapat digunakan dalam meningkatkan jiwa berbisnis dan peningkatan hasil belajar kewirausahan pada siswa kelas XI semester genap program keahlian otomotif di SMK Muhammadiyah 2Metro. Sehingga siswa benar-benar mampu mengerti tentang dunia usaha.
2.    Sedangkan hasil belajar merupakan hasil yang telah dicapai dalam suatu usaha, berusaha untuk mengadakan perubahan untuk mencapai tujuan - tujuan tertentu.
F.     Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup penelitian sebagai berikut:
1. Obyek Penelitian:
a.  Penguasaan Pengetahuan Manajemen Bisnis (X)
b. Hasil Belajar Kewirausahaan (Y)
2. Subyek Penelitian: Siswa kelas XI Program Keahlian otomotif.
3. Sifat penelitian : Pengaruh
4. Tempat Penelitian: SMK Muhammadiyah 2 Metro
5. Waktu Penelitian : Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012.
G.    Definisi Opersional Variabel
Definisi operasional variabel akan menjadikan petunjuk dalam pengambilan data yang diperlukan. Dalam penelitian dapat penulis rumuskan definisi operasional variabel sebagai berikut:
a.     Variabel bebas (X)
Penguasaan Pengetahuan Manajemen Bisnis
Manajemen bisnis diartikan sebagai pengatur, pengelola, pengendali dari suatu kegiatan yang memiliki tujuan tertentu.Sedangkan bisnis, diartikan sebagai suatu kegiatan usaha atau berwirausaha, atau berwiraswasta yang bertujuan memperoleh keuntungan.
Jadi, manajemen bisnis dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mengatur, mengelola, dan mengendalikan suatu kegiatan bisnis atau wirausaha.
Pengetahuan manajemen bisnis adalah mengukur skor total yang diperoleh dari responden melalui tes yang mengukur tentang kemampuan dan pemahaman mengenai karakteristik dalam berbisnis atau berwirausaha yang meliputi sikap, perilaku, disiplin, komitmen tinggi, jujur, kreatif, inovatif, dan mandiri,serta mampu mengidentifikasi kegagalan dan keberhasilan seorang dalam berbisnis atau berwirausaha.
b.    Variabel terikat (Y)
Hasil belajar adalah hasil belajar yang diperoleh atau dicapai siswa setelah proses pembelajaran berupa nilai atau skor dari hasil evaluasi.
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa bahwa yang dimaksud dengan operasional variabel yang diteliti yang sifatnya pasti dan tidak membingungkan dalam penelitian yang kemudian memberikan kejelasan dari masing-masing variabel.
Baca Juga :
Abstrak 
BAB I 
BAB II 
BAB III 
BAB IV 
BAB V 

0 comments:

Post a Comment